Apa yang harus kamu tahu sebelum menulis fiksi
didapat dari website gagas media Ditulis Oleh Newsroom | |
Friday, 15 January 2010 | |
Sebagian orang mungkin menganggap menulis itu gampang. Tapi jangan salah, untuk menghasilkan tulisan yang bagus nggak semudah membalikan telapak tangan. Intinya, menulis itu gampang-gampang susah. Banyak hal yang perlu kamu perhatikan dan ketahui ketika kamu memutuskan untuk menulis, khususnya menulis fiksi. Nah, beberapa waktu ke depan, GagasMedia akan membantumu untuk mengetahui beberapa hal yang harus diketahui sebelum memutuskan untuk menulis fiksi. Tahapan pertama akan dibuka dengan pembahasan mengenai plot. Berikut adalah penjabarannya. PLOT
Setelah kamu memahami tentang Plot, kini saatnya kamu mengetahui tentang Karakter. Karakter merupakan tahapan kedua dari tema 'Apa Yang Harus Kamu Tahu Sebelum Memutuskan Menulis Fiksi'. Berikut adalah penjabarannya. KARAKTER
Yang harus kamu ketahui sebelum menulis fiksi yang ketiga adalah Setting. Berikut adalah penjelasan Setting yang bisa kamu pelajari.
Setelah memahami tentang Plot, Karakter, dan Setting, masih ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum memutuskan untuk menulis fiksi. Berikut adalah penjabarannya. • Redaksi tiap-tiap penerbit memiliki aturan berbeda-beda mengenai lama memproses naskah. Di GagasMedia, waktu yang dibutuhkan 3-4 bulan, berkaca dari banyaknya naskah masuk setiap harinya. • Khusus naskah fiksi, redaksi akan langsung menolak naskah yang dikirim via e-mail. Kirimkan dalam bentuk hardcopy dan sudah dijilid rapi (ketentuan: Times News Roman 12, spasi 1, panjang naskah 75-150 halaman). • Fiksi yang bagus berasal dari penulis yang nggak hanya menguasai tema yang sedang dia tulis, tapi juga karena kemampuannya bercerita. • Penulis terkenal sekalipun nggak mengharamkan pentingnya revisi. Tapi, kadang-kadang, ada satu titik di mana kamu terlalu banyak merevisi saking nggak pedenya. Saran kita cuma satu: buru-buru tahan keinginanmu itu dan cepat-cepat kirim ke penerbit—sebelum kamu kepikiran merevisi lagi! • Biarpun kedengarannya basi banget, saran ini terbukti manjur lho! Show, don’t tell. Misalnya, daripada menulis ‘dia marah’ lebih baik ceritakan seperti apa gesturnya saat marah. ‘Dia mengepalkan tangan di kedua sisi tubuhnya, sementara rahangnya mengeras menahan emosi. Tatapan matanya menyala-nyala menatap laki-laki yang baru saja menuduhnya mencuri uang. Bla, bla, bla....’ • Mulailah bab satu dengan momen dramatis. • Pertarungan penulis adalah di LIMA HALAMAN AWAL. Kalau kamu gagal menarik perhatian pembaca di halaman awal, pembaca bisa langsung mengeluh bosan dan batal membaca novelmu. • Hindari klise. • Semakin detail cara kamu bercerita, semakin menarik novel yang kamu tulis. Gunakan lima panca indera saat menjelaskan suasana atau setting cerita. Jangan melulu hanya apa yang kamu LIHAT, tapi juga yang kamu DENGAR, RASA, CIUM, dan bagaimana EMOSI tokoh di momen itu. • Hati-hati... kadang-kadang kepribadianmu tanpa sengaja masuk ke dalam karakter tokoh dan badan cerita. Hindari ini dan konsistenlah dengan karakter tokoh-tokoh novelmu. • Apa yang kamu baca, itulah yang kamu tulis. Kalau sehari-harinya kamu penyuka novel detektif, nggak perlu maksa deh buat menulis novel romantis. • Gunakan elemen kejutan dan ironi. • Menulislah karena ingin bercerita—bukan karena dimotivasi keinginan mendapatkan royalti. Royalti adalah bonus atas kerja kerasmu. Memuaskan pembaca dengan bacaan bagus dan inspiratif adalah tujuan utama penulis. • Semakin produktif kamu menerbitkan buku, semakin besar kemungkinan naskahmu diterbitkan. • Penulis kreatif berpikir out of the box. Jangan melulu menceritakan kejadian apa adanya. Ganti cara berpikirmu dan cobalah menceritakan ulang dari sudut pandang berbeda. • Menghina karya penulis lain nggak lantas membuatmu menjadi penulis yang lebih baik. *dari berbagai sumber* |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Loves Teenlit Novel, Loves Writing, Fantasy Buff
Statistik Blog
About Me
- Asmee Na
- Just an ordinary girl who loves writing so much. Horror buff but exactly fainthearted. Follow me if you wanna be a writer too!
0 komentar:
Posting Komentar